DAY 5 Yin Yoga World Home YTT Modul 1 Listening to Your Body - Group C
11-15 Desember 2019
Hari terakhir dari Yoga Teacher Training adalah hari yang bergejolak. Teaching practice biasanya sukses membuat para pesertanya belajar lebih keras, tidak perduli apakah dia sudah berpengalaman mengajar ataupun tidak. Semua berusaha agar terlihat baik. Tanda -tanda stress pun muncul karena sebagian peserta menganggap ini sebagai "ujian akhir kelulusan". Dari perspektif ilmu Yin, stress itu baik asalkan masih terkontrol. Stress juga diperlukan untuk mempercepat kinerja otak agar lebih siap menerima hal yang terbaik ataupun terburuk.
Keadaan ini mau tidak mau akhirnya mendorong pikiran untuk mengeluarkan energi extra dan memaksa pikiran untuk meningkatkan daya ingatnya berikutnya meramu untuk menemukan formula yang pas menurut versinya. Namun reaksi lain pasti juga mengikuti. Seperti menata kembali isi gudang yang berantakan, tidak disengaja biasanya kita menemukan juga hal-hal yang sudah lama terlupakan, atau yang menghilang sekian lama. Lalu ini akan memunculkan reaksi dalam bentuk emosi. Ya, kita adalah manusia, yang tergolong mahluk berpikir dan ber emosi.
5 hari dibombardir mempelajari Yin Yoga, seperti mengobok-obok memori otak untuk memunculkan unsur kemanusiaan kita. Tujuannya agar kita menemukan kembali intisari latihan yoga yang selama ini masih tersembunyi. Tidak peduli seberapa kuat usaha kita mengubur masa lalu, seberapa jauh kita berlari untuk menghindari kenyataan hidup, tetap saja kita adalah manusia yang terbentuk dari masa lalu. Suka dan duka adalah bagian dari diri, kehidupan.
Pendekatan yang kami terapkan di sekolah kami Yin Yoga World adalah kelembutan. Ibu Yuni selaku lead teacher selalu menekankan pentingnya mendengarkan tubuh, untuk memunculkan sifat alami kita sebagai manusia. Sudah cukup memberi perintah ala tentara kepada diri, sekarang adalah saatnya untuk menyayangi tubuh dan memberikan perhatian yang lebih agar tercipta harmoni.
Kahlil Gibran dalam puisinya menulis, "Biarkanlah aku adalah tetap tetesan air mata dan senyuman."
Luka lama terkadang memunculkan air mata, namun menemukan hal baru yang mampu meningkatkan pemahaman akan hakikat hidup akan memunculkan senyuman. Biarkan saja. Yang terpentig adalah bagaimana kita bangkit untuk menjadi pribadi yang utuh dan menjadi sempurna dalam ketidak-sempurnaan kita. Memahami ini adalah berkah dari Tuhan. Terima kasih untuk sudah pernah ada disini, di dalam lubuk hati kami... di rumah kecil Yin Yoga World. Na'ma'ska'r.
Yin Yoga World, Kutuh
15 December 2019
11-15 Desember 2019
Hari terakhir dari Yoga Teacher Training adalah hari yang bergejolak. Teaching practice biasanya sukses membuat para pesertanya belajar lebih keras, tidak perduli apakah dia sudah berpengalaman mengajar ataupun tidak. Semua berusaha agar terlihat baik. Tanda -tanda stress pun muncul karena sebagian peserta menganggap ini sebagai "ujian akhir kelulusan". Dari perspektif ilmu Yin, stress itu baik asalkan masih terkontrol. Stress juga diperlukan untuk mempercepat kinerja otak agar lebih siap menerima hal yang terbaik ataupun terburuk.
Keadaan ini mau tidak mau akhirnya mendorong pikiran untuk mengeluarkan energi extra dan memaksa pikiran untuk meningkatkan daya ingatnya berikutnya meramu untuk menemukan formula yang pas menurut versinya. Namun reaksi lain pasti juga mengikuti. Seperti menata kembali isi gudang yang berantakan, tidak disengaja biasanya kita menemukan juga hal-hal yang sudah lama terlupakan, atau yang menghilang sekian lama. Lalu ini akan memunculkan reaksi dalam bentuk emosi. Ya, kita adalah manusia, yang tergolong mahluk berpikir dan ber emosi.
5 hari dibombardir mempelajari Yin Yoga, seperti mengobok-obok memori otak untuk memunculkan unsur kemanusiaan kita. Tujuannya agar kita menemukan kembali intisari latihan yoga yang selama ini masih tersembunyi. Tidak peduli seberapa kuat usaha kita mengubur masa lalu, seberapa jauh kita berlari untuk menghindari kenyataan hidup, tetap saja kita adalah manusia yang terbentuk dari masa lalu. Suka dan duka adalah bagian dari diri, kehidupan.
Pendekatan yang kami terapkan di sekolah kami Yin Yoga World adalah kelembutan. Ibu Yuni selaku lead teacher selalu menekankan pentingnya mendengarkan tubuh, untuk memunculkan sifat alami kita sebagai manusia. Sudah cukup memberi perintah ala tentara kepada diri, sekarang adalah saatnya untuk menyayangi tubuh dan memberikan perhatian yang lebih agar tercipta harmoni.
Kahlil Gibran dalam puisinya menulis, "Biarkanlah aku adalah tetap tetesan air mata dan senyuman."
Luka lama terkadang memunculkan air mata, namun menemukan hal baru yang mampu meningkatkan pemahaman akan hakikat hidup akan memunculkan senyuman. Biarkan saja. Yang terpentig adalah bagaimana kita bangkit untuk menjadi pribadi yang utuh dan menjadi sempurna dalam ketidak-sempurnaan kita. Memahami ini adalah berkah dari Tuhan. Terima kasih untuk sudah pernah ada disini, di dalam lubuk hati kami... di rumah kecil Yin Yoga World. Na'ma'ska'r.
Yin Yoga World, Kutuh
15 December 2019
No comments:
Post a Comment