written by Made Agus Wirayasa
Catatan Module 7 Into The Stillness
Date: Nov 22 - Dec 3, 2023Gelap Terang, adalah refleksi kehidupan.
TTC 7 adalah modul terakhir di sekolah kami Yin Yoga World. Into The Stillness membawa nuansa kelas yang lebih kental dengan nuansa yin-nya. Belajar meditasi, bukan berarti mengosongkan pikiran tetapi justru mengasah agar pikiran menjadi awas dan setajam pedang.
Baik - buruk, silih berganti. Namun tugas kita adalah menjalani dengan ikhlas karena kita adalah manusia. Berdiam di suatu sudut, memejamkan mata… ditemani bias sinar mentari yang mencoba mencari celah diantara dedaunan. Lalu kubiarkan bayangannya jatuh bermain di kelopak mataku. Sambil tersenyum kusadar bahwa gelap dan terang hanyalah refleksi. Keindahan hidup yang sesungguhnya hanya ada di dalam hati yang termuliakan.
Terima kasih untuk 10 hari yang menyenangkan dan perjalanan nanti yang penuh arti. Na’ma’ska’r.
TTC 7 adalah modul terakhir di sekolah kami Yin Yoga World. Into The Stillness membawa nuansa kelas yang lebih kental dengan nuansa yin-nya. Belajar meditasi, bukan berarti mengosongkan pikiran tetapi justru mengasah agar pikiran menjadi awas dan setajam pedang.
Belajar Tantra dengan keindahan filosofi nya yang terbalut dalam spiritual menjadikan TTC ini berbeda dengan lainnya. Kita sama sama belajar untuk mengerti bahwa karma itu ada, yang mana itu juga berarti
menerima segala konsekuensi dari perbuatan kita. Kita tidak mungkin terhindar dari perbuatan benar maupun salah. Sadar ataupun tidak, bahkan di setiap kita bernafas disana ada entitas yang dikorbankan. Namun satu yang harus dipahami adalah keterbatasan kita sebagai manusia. Sehingga ego kita pun perlahan membumi. Begitu pula saat berbuat baik, ketulusan harusnya menjadi landasannya, sehingga perbuatan itu mampu mengatarkan karma itu kepada Nya.
menerima segala konsekuensi dari perbuatan kita. Kita tidak mungkin terhindar dari perbuatan benar maupun salah. Sadar ataupun tidak, bahkan di setiap kita bernafas disana ada entitas yang dikorbankan. Namun satu yang harus dipahami adalah keterbatasan kita sebagai manusia. Sehingga ego kita pun perlahan membumi. Begitu pula saat berbuat baik, ketulusan harusnya menjadi landasannya, sehingga perbuatan itu mampu mengatarkan karma itu kepada Nya.
Baik - buruk, silih berganti. Namun tugas kita adalah menjalani dengan ikhlas karena kita adalah manusia. Berdiam di suatu sudut, memejamkan mata… ditemani bias sinar mentari yang mencoba mencari celah diantara dedaunan. Lalu kubiarkan bayangannya jatuh bermain di kelopak mataku. Sambil tersenyum kusadar bahwa gelap dan terang hanyalah refleksi. Keindahan hidup yang sesungguhnya hanya ada di dalam hati yang termuliakan.
Terima kasih untuk 10 hari yang menyenangkan dan perjalanan nanti yang penuh arti. Na’ma’ska’r.
No comments:
Post a Comment